19 Februari 2011

Pasti Ada

setiap itu pasti ada,
akan ada buah yang bisa kita petik dalam setiap alur waktu yang dilalui,
maniskah, asamkah, atau pahitkah, belum tahu.
busukkah, matangkah, belum pasti.

akan ada cerita dari setiap kata yang dirajut,
kalimat positifkah, kalimat negatifkah, belum terenda pasti.
perintah ataukah larangan, belum pasti titik.

begitulah,
setiap pertemuan selalu ada tanya,
setiap akhirnya akan ada yang dirindu,

saya ingin manja, sekali hari ini, sekali esok, dan sekali seterusnya

19 Feb 11 09.02 AM

18 Februari 2011

Setiap Manusia Baik

Setiap manusia pasti memiliki sisi baik yang mungkin persentasenya berbeda. Sisi baik bisa naik bisa turun. Imanlah yang mempunyai peranan sebagai kunci. Saya termasuk insan yang percaya akan itu.

Lalu,

“Permisalan teman duduk yang baik dan teman duduk yang buruk seperti penjual minyak wangi dan pandai besi. (Duduk dengan) penjual minyak wangi bisa jadi ia akan memberimu minyak wanginya, bisa jadi engkau membeli darinya dan bisa jadi engkau akan dapati darinya aroma yang wangi. Sementara (duduk dengan) pandai besi, bisa jadi ia akan membakar pakaianmu dan bisa jadi engkau dapati darinya bau yang tak sedap.” (HR. Al- Bukhari dan Muslim)

Inti yang saya pahami, bertemanlah dengan orang yang baik yang bisa menuntunmu agar menjadi lebih baik, benar? Pertanyaannya, lalu apa yang harus kita lakukan kalau teman kita, katakanlah "tidak baik", tidak sesuai dengan ajaran agama? Haruskah kita meninggalkannya dengan alasan menjaga diri kita agar tidak terjerumus? Tapi bukankah Allah mengajarkan kita untuk saling membantu, memberi tahu kalau ini tidak baik, kalau itu buruk, dan ini tidak benar. Bukankah menjadi suatu kewajiban untuk menyampaikannya kalau kita tahu dan paham suatu ilmu. Ah, saya dilema. Saya kurang memahaminya. Bantu saya. I am in the middle of this case. Di satu sisi saya masih punya hati, di satu sisi saya takut terjerumus karna Im not 100% perfect person.

What will you do if you are in such condition??

Tapi saya yakin, perubahan itu mungkin karna setiap manusia punya sisi baik. Saya masih menuju kebaikan itu.

18 Feb 11 09.44 AM

17 Februari 2011

Sex before Marriage is so much important!

Apa yang ada di pikiranmu ketika membaca judul tulisan ini? Kaget? Biasa aja? Atau ngangguk-ngangguk setuju? Atau mungkin langsung bilang Astagfirullah? Hmmm… Kalau saya sih bengong-bengong gimanaaa gitu. Shocking aja!
Satu malam saya harus bertemu dua orang, satu orang Indonesia dan satu orang temannya yang berasal dari satu Negara yang masih masuk dalam list Asia Tenggara. Kami ngobrol kesana-kemari, mencoba mencairkan malam yang sebelumnya terasa beku. Budaya yang berbeda, harus ada treatment yang berbeda juga, salah-salah nanti menyinggung atau apa gitu. Saya lupa awalnya, tiba-tiba kita membicarakan SEX. Teman saya bertanya, kenapa sih sex before marriage itu dilarang? Padahal kan bagus untuk mengetahui pasangan sebelum menikah. Saya langsung panas plus bengong seketika, panas karna saya cewe, bengong karna ini pertanyaan pertama yang pernah diluncurkan seorang pria baik hati kepada saya. Ga pake lama saya bilang,, saya pribadi sebagai perempuan tetap terus menjaga kesucian saya yang sudah memang seharusnya hanya diberikan kepada yang semestinya, pasangan hidup yang sah. Dan saya punya agama yang mengatur untuk melindungi saya. Perdebatan semakin panas, dia jawab, coba, begini, menikah itu kan harus mengetahui luar dalam, tidak hanya melihat appearance, behavior, beauty, dan lain-lainnya yang bisa dilihat mata tapi juga how the way she is having a sex on the bed with me. Oh My God! Dalam hati saya langsung ucap-ucap, please protect me God, save me God! Dengan nada agak sedikit tinggi saya utarakan pikiran saya, kalau begitu akan ada pihak yang diuntungkan dan dirugikan dan seperti mengganggap bahwa sex on the bed lah poin yang paling penting sebelum menikah. Dengan simple dia bilang, yeah this is about mindset! Then, saya tanya pendapat temanya yang dari tadi dengan seru ngedengerin diskusi kita, dengan enteng plus mimik wajah yakin dia ngangguk-ngangguk setuju tanda yes, sex before marriage is so much important!
Sekali lagi, lingkunganlah yang membentuk mindset kita! God, lead them back to your way please!
So, what do you think guys? Let me know!


17 Feb 11 07.52 PM

12 Februari 2011

Mungkin

Cari sampai kamu terjatuh,
sampai sakit,
sampai ada darah,
sampai menangis,
sampai meraung,
sampai pingsan,

sampai kamu berpikir,
mungkin itu hidup?
mungkin.

12 Feb 11 09.10 PM

Terserah Saya

Egois itu dimiliki semua orang, tak hidup jika kita enyahkan egois. Egois untuk bekerja agar hidup, salah satu contohnya. Disini tak akan ada yang mampu membakar egois hingga habis menjadi serpihan hitam, terbang, sampai tak ada bekas mungkin.
Terserah kamu bagaimana ego seharusnya berjalan, tapi masih ada id dan superego yang harus ditata.
Terserah saya,
Terserah saya,
Terserah saya mau mengayunkan ego ini pada menyerah..
Mau sebentar mau lama mau selamanya mau kapanpun, terserah saya

Saya mau menyerah, sebentar saja,
Sebentar.

12 Feb 11 08.53 PM

09 Februari 2011

love this

Aaaaa...
You stole my heart already!
Haha... I love this feeling even though sometimes give absurd effects
No wonder, people always laugh, cry, even sing all over the place when it comes inside

Yep, always, this feeling is like growing my curiosity higher over the rainbow halaaagh..
hi bird, let's fly with me and give a damn to the night
but before, take a peek to my dear for a while yaa.. haha..

Fallin' in love sometimes the best way to forget something or someone you h*t*

(in dead earnest)

for you who have been trapping in this feeling, take care of your heart well ^^v


9 Feb 11 2.35 PM

08 Februari 2011

Siap Menikah?? (Put Your Hands Up) ^^v

Pagi ini saya membaca satu kalimat pendek namun maknanya cukup dalam menurut saya.
Begini kurang lebih "hidup terlalu berat untuk dilalui sendiri, namun hidup juga terlalu indah untuk dinikmati sendirian", did you get the meaning inside?

Mari Menikah! Haha..
Kutipan di atas saya ambil dari teman saya yang akan menikah dalam waktu dekat ini (Barrakallah).
Membahas tentang kutipan di atas, memang benar adanya seperti itu, saya setuju. Tapi mendengar yang sudah menikah dan sedang mempersiapkan pernikahan ternyata tidak semudah membayangkan keindahan pernikahannya. Secara materi, untuk saat ini kira-kira butuh 50 juta rupiah untuk menikah, sebagian mereka bilang itu sudah sederhana, OMG! Saya udah agak pusing tuh ngebayangin uang sebanyak itu. Belum lagi, ternyata sisa biaya pernikahan di tanggung oleh pihak cewe, mamaaaaaah :D (scream out) haha..

Ah, sudahlah. Jangan takut menikah, toh itu memang ibadah yang menyempurnakan. Siap menikah?
Semoga kita dipermudahkan bertemu Jodoh (pasangan hidup) kita masing-masing, yang namanya tidak hanya harum di dunia, tapi juga di akhirat. Yang kekayaannya tidak hanya melimpah di dunia, tapi juga di akhirat. What a perfect guy, MinHooo.. (lho!) haha..

8 Feb 11 12.39 PM

Veil

I am questioning about veil in their head,
Hanya sebatas penutup kepala kah? Atau simbol untuk menjelaskan satu hal? Identitas mereka bilang.
Lalu seperti apa seharusnya? Hanya sekedar pelindung rambut dari sinar matahari? Atau hanya ingin ikut trend masa kini?
Ah, silahkan saja.
Tapi menurut saya sih, seharusnya bukan hanya penutup kepala, tapi juga jadikan sebagai “rem”. Hal-hal yang seharusnya tidak dilakukan oleh wanita berkerudung, ya jangan dilakukan. Terlebih hanya berkerudung di luar kosan. Ditulis karena kecewa akan satu dan beberapa hal.
Oh, GOD! Protect me! Semoga veil dikepala saya benar-benar veil yang seperti seharusnya, amin.
Istiqomah memang sulit, tapi mari berusaha.



8 Feb 11 12.28 PM