17 September 2014

Hidup gue!

"Mah, satu jam lagi telepon ya. Bangunin teteh."
"Could you please wake me up at 11.45 PM. I am so tired. Yeah, 15 minutes enough. Thanks."

Hidup gue! Kayak gitu kurang lebih dua tahun yang lalu. Dan akhir-akhir kebiasaan itu muncul lagi. Entah karena gue ga pandai ngatur waktu, entah karena apa. Malah akhir-akhir ini lebih sering tidur di kursi meja belajar. 
Fiuh~ semoga bermanfaat, semoga esok mencintaiku seperti pintaku. 
Teteeeeeeeeeeh~ love you! 

*Sorry, ini beneran curhat. Haha*

Seoul. 18.9.14  01.03 AM

I am about to -- ,-

I am about to cry,-
Daun-daun mengubah diri menjadi kuning lalu nanti beberapa minggu setelahnya akan menjadi coklat. Menyerupai ranting yang dulu berpegangan erat, tapi akhirnya berpisah. Ini pertanda musim gugur itu. Anginnya menuntunmu untuk bergegas mengambil jaket lalu kamu boleh pergi atau diam. 

I am about to cry,-
Hari ini terasa panjang. Seakan matahari tak lelah bertengger di atas sana. Ingin rasanya aku bicara denganmu "Kumohon, hari ini pergilah lebih cepat. Hari ini saja. Besok kau boleh kembali tanpa syarat."

I am about to cry,-
Aku sibuk mencari dia. Bayangku. Ia duduk di sana, di bangku taman yang warna catnya memudar. Sudah lelahkah ia berjalan bersamaku?

I am about to cry,-
Jangan gugur. Jangan tinggal terlalu lama. Dan, jangan lelah. 





Seoul. 18.9.14  00.44 AM

12 September 2014

Hujan dan hujan

Berjalan, 
Terus,
Jangan terlalu lama berhenti,
Meski hujan,
Terkadang seperti ini yang bisa membuatmu tak hujan di tengah hujan.

Hujan baru saja pergi setelah aku berlari di tengahnya. Hujan baru saja menyapa tanpa kata. Hujan baru saja ku maki. 

Hari ini aku menantang hujan dengan api. Namun tak ada sela untuk ku tarung. Benar, terlalu banyak orang yang mengutuk hujan. Mengalirkan sumpah serapahnya lebih cepat dari detik jarum jam di menara gedung tua itu. Sibuk menampar diri, sesungguhnya. Aku.

Bersahabatlah,
Dengan hujan di tengah hujan. 

Seoul. 12.9.14  11.38 PM

10 September 2014

Sekejap

Kamu tahu kenapa salju disini selalu turun di bulan Desember?
Ada butiran halus yang turun dari entah atas sana yang sesekali ditemani rintik hujan, sesekali.

Kamu tahu kenapa matahari selalu tenggelam di waktu yang sama? 
Ia tak pernah berganti arah. Tetap pada sisi yang tak berujung. Terkadang tak perlu ada siluet emasnya untuk menunjukan bahwa ia berubah senja, terkadang.

Tadi siang aku bertemu Ayah. Di mimpi. Di tidur saat matahari terlihat angkuh dengan cahayanya. Tak ada sentuhan, apalagi belaian. Ayah pun tak menggendongku seperti waktu itu. Tak ada kecupan karena aku hening.

Tadi siang aku bertemu Ayah. Di mimpi. Tepat sepuluh menit sebelum aku terbangun karena hujan yang memecah angkuhnya sinar di luar sana. Ya, kurasa sepuluh atau sebelas menit. Tak lama, Yah. Itu tak lama. Sekejap.

Seoul. 11 Sep 14  01.54 AM

07 September 2014

Aku pikir itu kamu. Sehelai bulu mata yang jatuh di meja belajarku.
Bodoh. Bahkan untuk berharap ada yang merindu saja aku harus menunggu bulu mata jatuh dengan sendirinya.
Selesai.

Seoul. 8.9.14  00.28 AM

stop talking!

do not talk about happiness,
do not even talk about love,-

do not talk about dream,
do not even talk about tomorrow-,

tiring!
do you know I am crying here?

So please, sit nicely and pray.


Seoul. 8.9.16  00.11 AM

04 September 2014

Jangan Jatuh

Ceritanya tak lagi bisa kuterka,

Jangan,

Jangan jatuh padaku.


Seoul. 5.9.14  01.53AM